Macan, begitu ia berjuluk. Selalu
tampil perkasa dengan taring-taringnya yang lancip di langit nusantara sejak
awal dekade 80-an. Ialah sang legenda, yang menggantikan legenda yang lain. Legenda
para pencegat di angkasa negeri merah putih. Begitulah cerita Sang Macan,
F-5E/F Tiger II. Sejak dilepas dari kandangnya di era tahun 60an, ia menjadi
salah satu armada yang kenyang pengalaman bertempur di langit Vietnam. Tak hanya itu,
konon ia laku bak kacang goreng di berbagai sudut dunia, meskipun masih tak selaris
keluarga MiG-21 Fishbed, pendahulunya di satuan yang sama di republik ini.
Bahkan, penerusnya pun saat itu disiapkan, bersalin kode menjadi F-20 dan
berjuluk Tigershark. Sayang, jalan takdir tak membuat sang penerus ini
langgeng. Namun, auman dan kiprah Sang Macan di langit nusantara selama lebih
dari 30 tahun itu konon sulit dilupakan para penerbangnya.
Peristirahatan Sang Legenda, F-5E Tiger II, di salah satu shelter yang dibangun di pelataran Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala, Yogyakarta |
Tetapi, usia tak pernah berbohong. Sang Macan harus menemui takdirnya, menjadi armada yang renta dan harus diistirahatkan. Seekor Macan dengan nomor TS-0503 kini telah beristirahat dalam hening di salah satu sudut pelataran Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar