Jumat, 06 Mei 2016

Kisah Spitfire dan Penderita Katarak



Kisah sukses Supermarine Spitfire ternyata tidak hanya terlukis dalam panggung pertempuran Perang Dunia II, melainkan juga di dunia medis. Ketika episode pertempuran sengit 'Battle of Britain' terjadi, tidak sedikit pilot Inggris yang terluka terkena pecahan kaca kanopi pesawat legendaris ini. Meski begitu, Sir Nicholas Harold Ridley (1906-2001) -yang kala itu bertugas di Emergency Medical Service- menemukan bahwa material pecahan kaca kanopi Spitfire tadi ternyata 'bersahabat' dengan mata manusia. Material itu adalah polymethylmethacrylate (PMMA). Usai Perang Dunia II, Dr. Ridley secara intensif meneliti penggunaan PMMA sebagai alternatif material untuk lensa intraocular buatan. Sejarah lalu mencatat, pada tahun 1950 lensa intraocular dari PMMA yang dikembangkan Dr. Ridley ini akhirnya berhasil diaplikasikan untuk pertama kalinya pada penderita katarak.


Keterangan foto: Supermarine Spitfire, koleksi Museum Penerbangan ‘Aviodrome’ di Lelystad Airport, Belanda. Foto diambil dengan Canon SX20IS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar