Sebagaimana cerita saya
sebelumnya, upaya restorasi terhadap mobil tua bin bekas milik saya berawal
dari general check-up mobil tersebut di sebuah bengkel resmi. Dari pemeriksaan
awal itu, terurailah beberapa penyakit yang sebenarnya didera oleh mobil saya.
Salah satu problem yang cukup kentara dan mudah dikenali saat itu adalah:
getaran yang cukup keras hingga masuk ke dalam kabin. Hal ini memaksa saya
harus memposisikan shifter transmisi pada posisi neutral
sekalipun mobil hanya berhenti sesaat dengan mesin hidup; tidak betah
berlama-lama bila berada pada posisi drive atau D sembari
menginjak rem saja. Bila tidak, maka bisa dipastikan getaran akan merambat
membuat kepala tidak nyaman. Dari hasil analisis bengkel, ternyata getaran ini
bersumber dari rusaknya engine-mounting yang mengikat mesin pada dudukan bodi
mobil.
Komponen engine-mounting dan timing belt yang telah rusak |
Sebenarnya daftar agenda
restorasi cukup banyak setelah terungkap dari hasil general check-up,
antara lain: engine-mounting, timing belt dan tensiometer-nya,
kaki-kaki, serta washer kaca dan motornya yang mati. Selain itu, dari
fisik mobil, saya pun tetap mengagendakan restorasi bodi, lantaran karat sudah
timbul di beberapa tempat dan cat yang sudah mengelupas. Tentu saja, banyak agenda yang harus
dilakukan berarti banyak juga dana yang harus dipersiapkan. Ada pesan dari ayah
saya ketika saya masih belia dulu: ketika kamu membeli mobil bekas, jangan
dihabiskan uangnya hanya untuk membeli mobilnya saja. Tetapi alokasikan juga
untuk perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Karenanya prioritas saya susun,
mengagendakan restorasi secara berurutan dari yang paling penting untuk
kelangsungan hidup mobil saya ini.
Meski sudah tergolong tua, mobil ini
saya daulat menjadi mobil harian saya. Ya, karena satu-satunya mobil yang saya
punya, hahahaa… Untuk itu, prioritas utama restorasi dan perbaikan adalah
sektor mesin. Untuk urusan bodi, saya berkeyakinan insyaAlloh
karat-karat yang ada masih tidak terlalu mengganggu konstruksi mobil. Sementara
sektor kaki-kaki mobil, juga saya putuskan untuk ditunda dulu sepanjang saya tetap
kalem dalam mengendarainya, tidak main ‘off-road’, sebisa mungkin
memilih jalan rata selama perjalanan. Toh, ini juga mobil sedan, jalan rata
adalah peruntukannya. Hehehe..
Engine-mounting dan lokasinya (Sumber: https://keenparts.com) |
Tak berselang lama, agenda
mengganti engine-mounting dieksekusi sekaligus timing belt mobil
ini. Saya pesan langsung komponen engine-mounting yang orisinil dari
bengkel resmi. O ya, engine-mounting ini posisinya ada di antara mesin
dan bodi mobil; menyambungkan mesin pada bodi mobil. Ia terbuat dari karet yang
dilingkupi logam di beberapa titik-titik yang menghubungkan mesin dengan bodi
mobil. Oleh karenanya, kalau saja komponen ini rusak atau karetnya getas, aus
atau sobek, maka tidak mustahil getaran mesin akan tertransmisikan masuk ke
bodi mobil dan akhirnya getaran masuk ke kabin tanpa bisa diredam oleh karet
tersebut. Sementara, timing belt dan tensiometer juga saya pesan yang
orisinil dari bengkel resmi. Komponen ini juga krusial. Saya memutuskan untuk
mengganti baru, karena saya tidak tahu riwayat komponen lawas ini; tidak
diketahui sudah berapa tahun ia terpasang tanpa penggantian. Daripada beresiko putusnya
belt ini di tengah jalan karena aus, lebih baik saya menggantinya
sekalian.
Proses penggantian engine-mounting,
timing belt dan tensiometer ini mengharuskan mobil menginap sehari
semalam di bengkel. Singkat cerita, mobil keluar dari bengkel dalam keadaan
yang sudah jauh lebih tenang ketimbang hari-hari sebelumnya. Kabin terasa lebih
nyaman lantaran getaran yang teredam. Sesuai prosedur, bengkel memberikan
kembali komponen-komponen engine-mounting yang rusak. Saya telisik lebih
detil lagi. Benar, bahwa engine-mounting sudah dalam keadaan getas dan keras,
karetnya sudah sobek di sana-sini. Ya, ilmu baru. Dari semula saya yang buta
terhadap permobilan, ada sepercik ilmu tentang engine-mounting yang
mengawali saya memahami mesin mobil secara praktis dan memadukannya dengan
pemahaman teoritis yang saya peroleh sebelumnya. Asyiknya merawat mobil tua itu
ya di situ. Kita jadi tahu komponen, bahkan termasuk harga dan jasa penggantiannya,
karena ada saja rusak dan harus diganti.