Dalam kesempatan menjadi penguji di
sidang pendadaran mahasiswa di kampus, saya sering menemukan beberapa hal yang
janggal dalam naskah skripsi mahasiswa yang tengah diuji. Salah satunya adalah
ketidak-sinkronan antara rumusan masalah, tujuan penelitian dan kesimpulan yang
disajikan dalam naskah skripsi mahasiswa tersebut. Akibatnya, tulisan dalam naskah
skripsi menjadi kurang ‘greget’, atau kurang ‘renyah’.
Rumusan masalah, tujuan penelitian
dan kesimpulan adalah tiga elemen penting dalam sistematika sebuah skripsi -atau
tesis, disertasi maupun artikel ilmiah- yang baik. Bagi saya, ketiganya adalah
kunci untuk memastikan apakah sebuah naskah skripsi, tesis atau artikel ilmiah
telah disusun berdasarkan logika dan urutan berpikir yang benar. Kesinkronan
antara ketiga elemen tadi bisa menggambarkan kemampuan dan kekonsistenan mahasiswa
atau penulis dalam menyampaikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam
ujian pendadaran, alih-alih membaca dari awal sebendel naskah
skripsi dan mengecek gaya penulisan maupun gramatikalnya, saya lebih suka
langsung menuju pada bagian rumusan masalah, tujuan penelitian dan kesimpulan
akhir skripsi tersebut. Mengapa demikian? Mari kita kupas sebentar satu per satu.
Rumusan masalah. Sebuah penelitian
tidak akan bisa dilakukan tanpa ada masalah yang melatarbelakanginya. Tanpa
perumusan masalah yang benar dan jelas, maka tak ubahnya kita mengada-ada dan
tidak serius dalam menjalankan sebuah proyek penelitian. Di bab pertama sebuah
skripsi -juga tesis untuk mahasiswa pasca sarjana-, ada satu sub-bab yang
secara khusus digunakan untuk menyajikan rumusan masalah yang ditemui oleh
penulis. Rumusan masalah ini nantinya dipecahkan melalui penelitian yang
dilakukan. Masalah yang dimaksud di sini berangkat dari hasil kajian literatur
yang telah dilakukan secara serius oleh penulis; yang bisa juga dikuatkan
dengan hasil observasi atau studi awal (preliminary
study). Jadi, bukan masalah yang tiba-tiba muncul sesaat setelah mengonsumsi
minuman berenergi, hehehe…
Bila seorang mahasiswa atau
penulis sanggup merumuskan dengan jelas dan dengan bahasa yang tepat, maka kemungkinan
besar ia tidak akan lagi bingung ketika harus berdebat atau menjawab pertanyaan
mengapa ia harus melakukan penelitian. Secara teknis, rumusan masalah memang
tidak selalu dituliskan dalam sebuah sub-bab khusus. Bisa jadi, ia hanya dituliskan
dalam sebuah paragraf di akhir uraian hasil kajian literatur yang menguatkan latar
belakang penelitian di bab pertama sebuah skripsi, tesis atau artikel ilmiah.
Tujuan penelitian. Setelah masalah
dirumuskan, logikanya kita akan berinisiatif untuk menyelesaikan masalah yang
ditemui tadi. Inilah saatnya kita rumuskan tujuan kita, berangkat dari masalah
yang telah dihadirkan tadi. Namanya saja tujuan, berarti apa yang kita rumuskan
di dalamnya akan menjadi arah selama kita melakukan penelitian.
Misalnya, berangkat dari sebuah masalah
ketiadaan informasi tentang kekuatan suatu logam setelah diproses dengan teknik
tertentu. Maka, dalam merumuskan tujuan penelitiannya, bisa saja kita tulis,
bahwa kita ingin mendapatkan mengetahui kekuatan logam setelah diproses dengan
teknik yang disebutkan tadi. Biasanya, bila ternyata hanya ada cara tertentu yang
bisa dipakai untuk mengukur kekuatan logam tersebut, boleh juga kita lengkapi pernyataan
tujuan kita tadi hingga menjadi lebih spesifik. Semakin jelas tujuan
penelitian, semakin jelas pula kemana arah kita akan meneliti.
Terakhir, kesimpulan penelitian.
Kesimpulan penelitian selalu diletakkan di bagian akhir sebuah skripsi, tesis
atau artikel ilmiah. Namanya saja kesimpulan, ya berarti ia akan berfungsi
memberikan benang merah, semacam generalisasi dari temuan-temuan yang kita
dapatkan selama melakukan penelitian. Singkatnya, kesimpulan ini adalah jawaban
dari tujuan penelitian kita telah kita rumuskan di depan tadi. Bila kita
berikan tiga tujuan penelitian, maka hendaknya ada tiga kesimpulan yang kita
tuliskan, yang masing-masing dalam dua elemen tersebut saling berkaitan. Dengan begitu, seorang pembaca atau penikmat tulisan ilmiah akan
mudah mendapatkan gambaran atas apa yang kita teliti dan tuliskan dalam
skripsi, tesis maupun artikel ilmiah kita.
Rumusan masalah, tujuan penelitian dan
kesimpulan adalah semacam rantai yang saling bertautan dalam sebuah skripsi,
tesis maupun artikel ilmiah. Dari rumusan masalah, kita definisikan tujuan
penelitian. Dan dari tujuan penelitian tadi, kita rumuskan kesimpulan. Ketiadaan
atau ketidaktepatan dalam merumuskan salah satu di antara tiga elemen tadi
membuat skripsi, tesis atau artikel ilmiah menjadi kurang sedap dinikmati. Bagi
dosen penguji pendadaran, memahami keterkaitan antara tiga elemen tersebut
setidaknya bisa mempermudah mereka untuk mendapatkan gambaran isi skripsi yang
ditulis oleh mahasiswa. Karena, memahami skripsi mahasiswa itu… tidak mudah! Hehehee…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar