Barangkali tidak banyak orang yang tahu, bahwa Ridderzaal yang berada di kompleks parlemen Belanda di Binnenhof, Den Haag ini menyimpan kenangan tentang perjuangan bangsa Indonesia di awal terbentuknya republik ini.
Ridderzaal |
Dalam otobiografinya, salah satu proklamator RI, Mohammad Hatta menyinggung nama Ridderzaal sebagai tempat berlangsungnya Konferensi Meja Bundar antara Republik Indonesia dan Belanda. Bung Hatta yang waktu itu menjabat sebagai wakil presiden merangkap perdana menteri RI menuturkan, "Pada tanggal 23 Agustus 1949 Konferensi Meja Bundar dibuka di Den Haag, bertempat di ruangan Ridderzaal. Pada tanggal 29 oktober konferensi itu selesai dan Konstitusi Republik Indonesia Serikat diparaf di Scheveningen." (Mohammad Hatta, Untuk Negeriku: Menuju Gerbang Kemerdekaan, 2011, hal. 217).
Peristiwa bersejarah tersebut juga diliput oleh Rosihan Anwar yang hadir sebagai wartawan untuk meliput KMB di Den Haag. Dalam bukunya tentang perjalanannya ke Belanda beberapa tahun silam, beliau menuturkan "Saya mulai berjalan didampingi oleh Febriyanti Sukmana di Ridderzaal Twede Kamer, Parlemen Belanda, Binnenhof Den Haag, siang 23 Desember 2009. Saya berucap: Di sini, 60 tahun lalu berlangsung upacara pembukaan resmi Konferensi Meja Bundar (KMB), Ronde Tafel Conferentie (RTC), 23 Agustus 1949, untuk mewujudkan penyerahan kedaulatan (souvereiniteits overdracht) dari Kerajaan Belanda kepada negara federal Republik Indonesia Serikat (RIS)." (Rosihan Anwar, dalam buku "Napak Tilas ke Belanda", 2010, hal. 1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar