Bagi setiap muslim, bulan
Ramadhan adalah sebuah masa yang istimewa. Ia memang dihadirkan olehNya bukan
hanya sebagai ruang yang ‘memaksa’ kita untuk tidak tunduk kepada hawa nafsu,
melainkan juga momen yang baik untuk berburu hikmah dalam setiap relung kehidupan. Kapanpun dan
dimanapun.
Disadari atau tidak,
istilah ‘kebetulan’ seringkali terlontar dengan mudahnya saat kita mengomentari
kejadian-kejadian yang tetiba hadir tanpa diduga sebelumnya. Padahal, sebenarnya
tidak ada yang kebetulan. Yang Maha Kuasa telah menuliskan semuanya, hingga akhirnya kita sebut takdir setelah hal itu terjadi. Pun dengan apa yang
berhasil saya ‘tangkap’ lewat lensa kamera handphone
selama bulan Ramadhan 1437H lalu. Kejadian dan hikmahnya pastinya tidak dihadirkan olehNya sebagai sebuah kebetulan.
Dalam senyap.
Memang, adakalanya tak perlu banyak bertanya.
Tak usah jua banyak
menuntut.
Kerjakan saja apapun yang memberi manfaat.
Sekalipun kecil nilainya bagi orang kebanyakan.
Sekalipun tak ada
sorot mata yang memberi harga.
Sekalipun tidak ada yang mengangkat ceritanya di media.
Foto ini diambil di suatu pagi, hari kedua Ramadhan, di selasar menuju
tempat parkir Stasiun Delft, Belanda.
Bayangan.
Pun, acapkali
bayangan kita lebih tinggi melampaui realitas yang ada, hingga angan-angan kita
terlampau tinggi dan ketakutan kita berlebihan.
Foto diambil di suatu
sore, hari keempat Ramadhan, di jalan depan Stasiun Delft, Belanda.
Hujan.
Suatu ketika, langkah
kaki ini memang harus ditahan sejenak, hingga rintik hujan yang kelewat lebat
itu mereda.
Foto diambil di suatu
pagi, hari kesembilan Ramadhan, di sebuah kolong jembatan di Delft, Belanda.
Khusyuk.
Talk less, do more.
Foto diambil di suatu siang, hari ke-24 Ramadhan, di Masjid Al-Hikmah,
Den Haag, Belanda.
Kata maaf di suatu pagi.
Sorot mentari di awal 1 Syawal tahun ini memang tak beda dengan hari
biasanya.
Pun, maaf tak seharusnya diucap hanya pada hari raya saja.
Namun, tak ada
salahnya membuat budaya baik ini lestari.
Foto diambil di suatu pagi, hari pertama Syawal, di Schiedam, Belanda.
***
Dan akhirnya, mohon
maaf lahir batin. Selamat Idul Fitri 1437 H. Teriring doa, semoga amal dan
ibadah kita di Bulan Ramadhan yang baru saja berlalu diterima dan diridhoi-Nya.
Dan, semoga kita dipertemukan dengannya lagi tahun depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar