Saya mengenal istilah kliping
saat masih duduk di bangku SD. Entah, di era digital seperti sekarang ini,
aktivitas membuat kliping masih diperkenalkan di sekolah dasar atau menengah atau
tidak ya? Tugas membuat kliping, atau mengumpulkan artikel dari koran atau
majalah, lalu membukukannya hingga menjadi satu bendel buku, terakhir kali saya
temui di akhir-akhir kuliah S1. Di waktu itu, para mahasiswa mata kuliah
Manajemen Lingkungan ditugasi untuk membuat kliping tentang industri dan
lingkungan.
Saya tidak ingat kapan pertama
kali mendapatkan tugas membuat kliping dari sekolah. Namun, yang masih jelas
saya ingat adalah periode masa dimana saya benar-benar menyukai kegiatan ini,
tanpa embel-embel tugas atau pekerjaan rumah dari guru ataupun dosen. Masa itu
tepatnya sekitar dua dekade silam, saat saya duduk di bangku SMP. Yang saya
jadikan obyek kliping saya bukanlah artikel yang berat-berat nan ilmiah,
melainkan beragam foto pesawat terbang dan helicopter yang dimuat dalam surat
kabar dan majalah. Setelah saya gunting dari koran atau majalah, foto-foto tadi
saya tempelkan ke dalam buku tulis, lalu saya lengkapi dengan artikel yang saya
tulis sendiri menyadur dari berbagai sumber tentang profil mesin terbang tadi. Saking
gandrungnya pada mesin terbang itu, beberapa gambar pesawat di bagian belakang
kotak korek api waktu itu juga saya gunting dan tempelkan pada buku kliping
saya.
Cerita tentang aktivitas kliping
mengkliping foto-foto dan artikel tentang pesawat terbang ini dimulai tepatnya
setelah ujian akhir kelas 1 SMP. Selama dua minggu masa ujian akhir, saya
menemukan beberapa gambar pesawat tempur yang dimuat dalam surat kabar
langganan orang tua saya. Terpukau. Itulah reaksi saya melihatnya ketika itu.
Dan ada rasa sayang bila koran tadi lantas begitu saja masuk kardus menunggu
giliran untuk dikilokan setelah dibaca seharian. Saya lalu berinisiatif
menyimpan halaman koran yang memuat foto-foto pesawat tersebut, hingga usailah
masa ujian. Tak menunggu lama, setelah ujian saya gunting dan tempelkan gambar-gambar
pesawat tersebut, lengkap dengan caption
di bawahnya. Waktu itu saya belum berpikir membuat tulisan tentang profil dan
deskripsi maupun sejarah pesawat tersebut. Hanya caption dari surat kabar tadi yang mentah-mentah saya sertakan dan
nama pesawat tadi ke dalam buku gambar tempat saya membuat kliping.
Lambat laun, aktivitas
mengkliping foto-foto pesawat ini menjadi hobi. Pun ada stimulannya, mengapa
saya begitu berambisi membuat kliping tentang pesawat terbang lengkap dengan
deskripsinya. Adalah sebuah buku bertitel The
Rand McNally, Encyclopaedia of Military Aircrafts, karangan Enzo Angelucci
yang terbit tahun 1988, pinjaman dari seorang kawan, yang menjadi buku
inspirasi saya. Buku ratusan halaman itu konon tidak dijual di Indonesia, dan
begitu apik menyajikan gambar-gambar tentang pesawat terbang, lengkap dengan data
teknis serta sejarahnya. Yang saya sadari, pastilah buku tadi harganya mahal,
rasanya mustahil bisa membelinya.
Sadar akan hal tadi membuat saya
semakin ‘gila’ berburu foto-foto pesawat terbang. Tidak hanya koran, sasaran
saya juga beberapa majalah majalah, termasuk majalah berbahasa Jawa kepunyaan
kakek yang tidak luput dari perhatian saya. Beberapa kali majalah tersebut
memuat gambar tentang pesawat tempur milik Amerika tatkala kembali berkonflik
dengan Iraq di tahun 1997an. Mungkin, almarhum kakek adalah satu di antara
sedikit orang yang paham betul kelakuan saya menyusur koran-koran dan majalah
di tempat penyimpanan koran di rumah beliau, setiap kali bapak ibu mengajak
saya sowan ke rumah kakek nenek di
akhir pekan.
Lalu bagaimanakah penampakan buku
kliping saya? Kreativitas selalu saja bekerja. Inisiatif dan rasa tak pernah
puas akan buku istimewa tersebut selalu ada dalam diri saya. Alhasil, buku
kliping saya di awal tahun 1997 tak lagi berupa buku gambar yang tipis,
melainkan tiga buah buku tulis tebal yang saya gabungkan hingga menjadi satu jilid.
Penampakan terakhir buku tersebut seperti pada foto di bawah ini. Di halaman
pertamanya tertera tulisan bulan Februari 1997, menandakan kapan saya mulai
menyusun buku kliping tersebut. Halaman muka buku tersebut saya buat sendiri,
dengan memfotokopi satu halaman A4 dengan susunan tempelan foto-foto pesawat
terbang. Bagian dalamnya berisi foto dan deskripsi pesawat yang ada dalam foto.
Deskripsi tentang pesawat tadi saya sadur dari berbagai sumber dan saya ketik
lagi dengan program Wordstar.
Sampul depan buku kliping yang saya susun. |
Salah satu halaman isi dari buku kliping yang saya susun. |
Dua dekade akhirnya terlampaui,
sejak 1997. Era digital telah hadir sejak beberapa tahun yang lalu. Buku
kliping yang saya buat secara intensif di tahun 1997-1998 itu hingga kini masih
terawat dengan baik. Di era digital seperti saat ini, mungkin buku kliping
seperti yang saya punya itu sudah merupakan barang antik. Di jaman seperti
sekarang ini, mengumpulkan foto-foto pesawat sudah tidak lagi sulit, tidak
harus berburu koran atau majalah, melainkan cukup dengan browsing di internet, lewat google
atau search engine yang lain. Pun, deskripsi pesawat dapat dengan mudahnya
diakses, tinggal di-copy, lalu di-paste ke file Word atau sejenisnya. Namun, era tahun 1997an itu, saat saya begitu
gandrung dengan kliping foto pesawat, adalah masa yang rasanya sulit saya
lupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar