Bulan Juni mungkin adalah bulan
yang cukup monumental bagi saya. Sepuluh tahun yang lalu, tepatnya medio Juni
2009, bersama beberapa kawan seperjuangan di kampus, saya memformalkan grup
riset kami, tepatnya beberapa jam sebelum satu manuskrip perdana hasil
penelitian kami dikirimkan untuk sebuah konferensi di Surabaya. Center for
Innovation of Medical Equipment and Devices, begitu kami beri nama. Kami
singkat dengan nama yang mudah diingat: CIMEDs.
Lambang CIMEDs dicetuskan tidak lama setelah kelahirannya di tahun 2009 |
CIMEDs bermula dari sekedar aktivitas
ber-‘main-main’, keisengan dan saling belajar dan mengajari tentang riset dan
segala aktivitas pendukungnya yang saya geluti bersama teman-teman saya itu. Saat
itu ada Pak Suyitno, Pak Muslim Mahardika, (alm.) dr. Punto Dewo dan Pak Urip
Agus Salim, yang semuanya adalah dosen-dosen muda di UGM. Awal perjalanan kami
hanyalah sebuah diskusi-diskusi biasa, tidak formal, yang biasa terjadi di
selasar kampus, di laboratorium, ruangan-ruangan kecil kami atau dimanapun saat
kami bertemu.
Brosur pertama informasi tentang aktivitas CIMEDs di tahun 2009 |
Ya, kami buknlah makhluk-makhluk
formal yang harus selalu berdiskusi di ruangan sejuk ber-AC dan berbau wangi
parfum ala ruang kantoran. Justru, diskusi sering kami dilakukan di
laboratorium material dan manufaktur yang pengap, berbau oli, bahkan bising, di
kampus. Tetapi kami tak sekedar berdiskusi, kami juga bermimpi dan menulis
untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu. Mimpi kami mengerucut menjadi satu di saat
itu: ingin menjadi bagian dari para peneliti dunia yang berkontribusi di bidang
yang kami geluti lewat grup riset ini. Untuk mewujudkannya, proposal-proposal
penelitian kami tulis, untuk mendapatkan dana hibah sehingga aktivitas-aktivitas
kami terhidupi. Sementara, aktivitas eksperimen, perancangan dan fabrikasi
produk-produk hasil penelitian serta penulis manuskrip untuk publikasi di
jurnal terus dilakukan. Tak peduli dengan situasi dan keterbatasan yang ada; alhamdulillah
semua karena karunia energi dan motivasi yang disisipkan olehNya lewat mimpi
kami tadi.
Satu dasawarsa telah terlalui.
CIMEDs tumbuh melewati pasang-surut kehidupannya. Di awal, kami hanya bermodalkan
alat-alat buatan sendiri dan mesin-mesin perkakas yang tidak baru untuk
berkarya. Tak berselang lama, muncullah produk-produk hasil riset pertama kami:
seperangkat plat-plat osteosintesis yang dipakai untuk membantu proses
penyambungan kembali dan rekonstruksi tulang patah. Lalu, kami menulis artikel
demi artikel, mulai dari hanya sekedar untuk konferensi atau seminar hingga
jurnal di level internasional. Di tahun 2011, kami akhirnya berhasil mendobrak
ketidakpercayaan pada diri kami tentang sulitnya menembus publikasi di jurnal
internasional yang mapan dengan hasil riset dalam negeri dan formasi all Indonesian authors. Kami bisa,
bahkan tulisan inipun hingga kini masih menjadi rujukan dan disitasi banyak
publikasi para peneliti selanjutnya. Kemudian, inovasi tentang peralatan riset
dan produksi piranti kesehatan juga terus bergulir. Paten demi paten pun kami
ajukan.
Liputan tentang CIMEDs dan produknya di Majalah Gatra, November 2010 |
Satu dasawarsa mungkin belumlah
apa-apa, belumlah ada kontribusi yang sangat nyata. Pada prinsipnya, mungkin
kami bukanlah orang-orang yang harus selalu formal dan di-‘formal’-kan. CIMEDs
lahir dan tumbuh dari sesuatu yang tidak formal, yakni dari hati yang akhirnya mewujud
ke perbuatan kami saja. Publisitas kami di media tidak banyak, karena kami
sengaja dan memang tidak terlalu suka mempublikasikan diri kami secara
besar-besaran dan bombastis. Biarlah pikiran dan perbuatan kami ini saja yang -semoga-
selalu diberi kekuatan olehNya untuk terus berkarya, sesuai dengan fitrah
manusia untuk memberikan manfaat bagi sesama dan kehidupan.
Satu dasawarsa CIMEDs. Semoga
kami tetap istiqomah.
***
Tulisan ini secara khusus didedikasikan untuk
Alm. Dr. dr. Punto Dewo, Sp.OT. salah satu inisiator CIMEDs yang tak pernah
lelah membesarkan grup ini hingga beliau berpulang beberapa tahun yang lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar