Senin, 01 Juni 2015

Presentasi poster ilmiah

Presentasi poster ilmiah seringkali dianggap remeh oleh sebagian orang, bahkan termasuk di antaranya para peneliti itu sendiri. Dulu, saya pun ikut ‘terpancing’ meremehkan presentasi poster dalam sebuah forum konferensi atau seminar. Siapa yang memancing saya, itu tidak penting. Yang lebih penting, saat ini saya sudah sadar, bahwa presentasi poster itu sama berharganya dengan presentasi oral dalam sebuah seminar atau konferensi. 

Kapan saya sadar? Pertanyaan yang tidak penting juga. Namun tidak ada salahnya saya bercerita, wong saya juga manusia biasa yang tidak luput dari segala kesalahan, huhuhuuu… Saya sadar setelah akhirnya abstrak yang saya kirimkan untuk sebuah konferensi di Belanda hanya diterima untuk sebuah presentasi poster. Padahal, awalnya saya sangat optimis abstrak tersebut bisa diterima untuk presentasi oral. Ya, sudah. Jujur, mulanya saya kalut juga menerima keputusan dari panitia konferensi ini. Namun, seiring waktu berjalan, saya mulai menerimanya dan berjanji dalam hati tidak akan menyia-nyiakan kesempatan baik ini, walaupun maksud hati tidak tercapai. Hihihiii…
 
Poster saya untuk PhD day di Faculty of Mechanical, Maritime and Materials Engineering, TU Delft
Walaupun sebagian orang meremehkan, mempersiapkan dan melakukan presentasi poster itu sendiri sebenarnya tidaklah semudah membalik telapak tangan. Bila dalam presentasi oral, seorang presenter dituntut ringkas dalam presentasinya karena keterbatasan waktu, maka dalam presentasi poster, batasan itu berasal dari ruang yang tersedia pada kertas poster. Memang tersedia ukuran kertas yang lebar, utamanya A1 dan A0 yang biasa dipakai sebagai standar ukuran poster ilmiah. Namun, menyusun kata, gambar dan aliran presentasi hingga mengalun halus, ringkas, jelas dan atraktif bukanlah hal yang gampang. Dibutuhkan latihan beberapa kali hingga mampu merumuskan semuanya itu dengan baik pada kertas yang tersedia. 

Presentasi poster setidaknya sudah saya lakukan tiga kali selama menjadi mahasiswa S3 di TU Delft. Yang pertama adalah sebuah presentasi di Euro Powder Metallurgy 2013 Conference and Exhibition, di Gothenburg, Swedia. Sayang sekali, saya tidak dapat berangkat ke konferensi tersebut karena alasan keterbatasan finansial. Akhirnya, pembimbing saya yang mengambil alih tugas presentasi tersebut karena kebetulan beliau juga mendapat mandat sebagai salah satu reviewer dalam konferensi tersebut. Tak masalah, karena saya pun akhirnya kecipratan ‘berkah’ dengan mengikuti konferensi itu. Makalah saya dalam prosiding seminar tersebut diminta oleh sebuah penerbit untuk diterbitkan sebagai salah satu artikel ilmiah di salah satu jurnal yang diterbitkannya.

Presentasi poster kedua dilakukan di Belanda dalam The 5th Dutch Biomedical Engineering Conference. Lokasi seminar berada di ujung kota Alkmaar, tepatnya di Egmond aan Zee yang berada di tepi pantai barat Belanda. Kali ini saya full mempersiapkan dan melakukan presentasi itu sendiri. Seminar inilah yang saya sebut di atas telah mengajarkan saya untuk tidak meremehkan presentasi poster.

Yang terakhir adalah sebuah presentasi dalam acara PhD day di fakultas saya di TU Delft. Walaupun acaranya sebenarnya kurang berbau ilmiah, saya tidak ambil pusing. Saya ambil kesempatan ini untuk belajar mendesain poster lagi. Dan yang lebih penting, belajar dari kawan lain sesama peserta perihal bagaimana berkomunikasi dan menampilkan poster kita sebaik mungkin di hadapan audiens yang menghampiri poster kita.

2 komentar: