Sabtu, 02 November 2013

Diary itu bernama 'Log-book'

Diary, atau buku harian, bagi banyak orang mempunyai arti penting. Diary selalu menjadi penampung curahan hati, kegembiraan, kegalauan dan kesedihan yang dialami penulisnya. Ia seakan menjadi obat penawar kesedihan maupun tempat luapan kegembiraan bagi seseorang. Dengan menulis apapun yang dirasakan, dipendam dan dipikirkan ke dalam sebuah buku harian, beratnya kehidupan seakan berkurang. Konon, yang saya baca dari autobiografi Pak Habibie, menulis menjadi terapi bagi beliau di masa-masa beratnya sepeninggal Ibu Ainun. Tulisan-tulisan beliau kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku best seller di kemudian hari.


Tidak berbeda dengan kehidupan manusia pada umumnya, seorang peneliti, dosen maupun mahasiswa juga memerlukan sebuah diary dalam kehidupan ilmiahnya. Diary itu bernama log-book. Terlihat sepele dan banyak diabaikan karena hanya berupa buku catatan. Namun, buku itu sarat akan makna dan nilai jika rajin diisi dan di-update dengan apapun berkaitan dengan penelitian yang kita lakukan. Bahkan, log-book akan semakin bernilai manakala lusuh karena sering dibaca dan dibubuhi coretan-coretan, sketsa, grafik, gambar dan sebagainya pada saat menganalisis data-data yang diperoleh selama penelitian. Jangan dibayangkan log-book harus ditulis secara terstruktur, rapi dan runtut. Seringkali, ide atau gagasan yang begitu saja muncul justru terlupakan jika terlalu lama memikirkan bagaimana cara menuliskannya agar rapi dan runtut. Coretan-coretan itulah solusi yang cepat untuk menuangkan gagasan. Tidak diharamkan pula menuliskan perasaan pada saat menjalani eksperiman di laboratorium atau lapangan. Hasil apapun yang kita peroleh dari eksperimen di laboratorium maupun observasi di lapangan, entah benar atau salah, sesuai dengan harapan atau tidak, tidak akan pernah dipermasalahkan oleh log-book. Karena log-book berbentuk buku, maka kita tidak akan lagi disibukkan mencari lembaran-lembaran catatan penting tentang penelitian kita yang mungkin terselip dalam tumpukan berkas-berkas yang lain. Log-book tak ubahnya rekam medis seorang pasien, karena di dalamnya terdapat catatan lengkap tentang riwayat dan aktivitas penelitian yang telah dilakukan. Kejanggalan dalam data penelitian akan lebih mudah diketahui sebabnya dengan menelusurinya lewat log-book.

Harga buku catatan untuk sebuah log-book mungkin tidak sepadan dengan gadget elektronik yang bertebaran saat ini. Namun, nilainya bisa menjadi sangat tinggi. Mengingat pentingnya buku catatan ini, log-book hendaknya selalu dijaga. Jangan sampai ide, gagasan, pemikiran, maupun hasil yang susah payah kita peroleh diambil orang hanya karena log-book kita dicuri atau disobek bagian pentingnya