Penggunaan sistem elektrik untuk
membuka tutup kaca jendela pada pintu mobil sudah bukan barang baru lagi saat
ini. Orang menyebutnya: power window. Prinsipnya, membuka dan menutup
kaca jendela tidak perlu lagi mengayuh engkol secara manual dengan tangan,
tetapi cukup hanya dengan menekan tombol untuk mengaktifkan sistem elektrik yang
akan menggerakkan regulator dan menaikturunkan kaca jendela. Secara umum,
prinsip kerjanya seperti pada gambar berikut.
Suatu petang, kaca jendela sisi pengemudi
si City bermasalah. Awal cerita, saya hanya ingin membuka jendela untuk
membantu pengamatan saya ke belakang saat memutar arah mobil. Maklum, mobil ini
driven by feeling, not by sensor, hehehe… Selesai berputar saya mencoba
menaikkan kembali kaca tersebut. Tetapi, glek… tidak bisa! Saya coba turunkan
dan naikkan lagi. Ternyata gerakan kaca berhenti hingga hanya menutup hampir
separuh jendela. Jadilah, petang itu saya parkir si City dengan keadaan kaca
setengah terbuka. Sempat agak panik, namun alhamdulillah masih saya syukuri
bahwa saya parkir di kompleks rumah orang tua saya dan hari sedang tidak turun
hujan.
Esok harinya, saya segera mencari bengkel yang bisa memperbaiki masalah sistem power window si City. Awalnya, saya ingin menuju bengkel resmi. Tetapi, saya berpikir ulang. Bengkel resmi pastinya bisa memperbaiki masalah ini. Hanya saja, karena si City ini adalah mobil tua, ketersediaan spare-part bisa menjadi masalah tambahan. Spare-part untuk sistem power window ini tidak selalu ada karena usia si City yang sudah tidak muda lagi. Dan, kalaupun ada, mungkin saya harus menunggu agak lama untuk proses pemesanan, karena bisa jadi harus dipesan dulu hingga ke bengkel Honda pusat di Jakarta. Akhirnya saya putuskan menuju bengkel yang relatif lebih kecil, tetapi mengklaim sebagai spesialis pintu mobil di seputaran Jogja. Sebut saja namanya ya; bengkel ini adalah Rio Servis, yang alamatnya di Jalan Pramuka; cukup mudah bagi saya untuk menemukan lokasinya. Bengkel ini saya temukan juga setelah browsing lewat Google.
Roda gigi regulator yang telah rusak |
Singkat cerita, pintu sebelah kanan depan si City dibongkar, diurai dan diperbaiki bagian yang rusak. Ada dua bagian yang ditemui sudah tidak berfungsi dengan baik: roda gigi regulator dan karet sil kaca bagian bawah. Roda gigi regulator kaca jendela si City ini memang sudah rusak parah. Karat sudah menyelubungi hampir semua bagian komponen ini. Beberapa gigi pun sudah rompal alias aus dan meruncing. Sementara itu, sil karet - di gambar pertama disebut window channel - yang menjadi alur bergerak kaca saat dinaikturunkan, ditemui dalam keadaan mengering, getas dan aus di permukaannya, sehingga mengganggu pergerakan kaca saat dinaikturunkan oleh regulator.
Nah, tebakan saya, kombinasi roda gigi regulator yang berkarat dan getasnya karet sil kaca inilah penyebab macetnya kaca jendela si City. Ketika karet sil getas, ia menjadi kaku, sehingga menyulitkan kaca untuk bergerak naik turun secara lancar. Seringkali, agar kaca tetap bisa naik turun, pergerakan kaca ini dibantu secara paksa oleh tangan yang menarik atau menekan kaca untuk bergerak. Gerakan karena dipaksa inilah yang -mungkin- berimbas pada rompalnya roda gigi regulator. Apalagi keadaan komponen ini y;ang sudah berkarat semakin memudahkan gigi mudah hancur karena material regulator sudah tidak sekuat komponen yang baru.
Regulator pengganti yang sudah siap diinstal pada sistem power window si City |
Sebagai solusi, bengkel saya
minta untuk mengganti komponen roda gigi regulator. Juga, karet sil bagian
bawah yang berada di balik pintu mobil juga diganti. Oh ya, onderdil pengganti
roda gigi regulator ini sebenarnya adalah barang bekas, yang menjadi inventaris
bengkel. Meski demikian, perlu sedikit modifikasi pada komponen regulator
secara keseluruhan agar part pengganti tersebut bisa dipasangkan. Dan, alhamdulillah,
reparasi sistem buka tutup kaca jendela si City sudah selesai dilakukan. Sistem
kaca jendela sudah berfungsi normal kembali. Saya cukup membayar uang 350 ribu
rupiah saja untuk servis dan reparasi power window si City ini.